Rabu, 06 Juni 2012
Solo Batik Carnival (SBC)sebuah even tahunan yang diadakan oleh pemerintah Kota Surakarta dengan menggunakan batik sebagai bahan utama pembuatan kostum. Para peserta karnaval akan
membuat kostum karnaval dengan tema-tema yang di tentukan. Para peserta
akan mengenakan kostumnya sendiri dan berjalan di atas catwalk yang berada di jalan Slamet Riyadi.Karnaval Batik Solo yang pertama ini dihelat pada tanggal 13 April 2008 dan menyusuri jalan Slamet Riyadi mulai dari Purwosari hingga ke Balai Kota. Karnaval yang dibuka oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu ini diawali kelompok Jember Fashion Karnaval berjumlah 52 orang yang dipimpin oleh presiden JFC Dynand Fariz,
disusul para peserta dari Solo sendiri yang berjumlah 247 orang dan
terdiri dari banyak elemen masyarakat: mahasiswa, pelajar, dosen,
seniman, ibu rumah tangga, hingga anak-anak. Bahan pakaian batik yang
digunakan tak hanya kain, namun juga terpal, jaring, kertas karton,
keping CD, gelas plastik, balon tiup, hingga bulu ayam.
Dengan iringan
musik, para model dadakan yang mengenakan kostum bertema wayang dan
berwarna hitam, merah, hijau, dan putih ini menari dan melakukan
berbagai gerakan atraktif sepanjang rute sejauh 4,2 km, menuju Balaikota
Solo. Malam sebelumnya, diadakan Royal Dinner di Pura Mangkunegaran.
Ratusan tamu undangan disuguhi pergelaran fashion para peserta karnaval
ini sebagai ‘pemanasan’. Pagi harinya digelar Srawung Batik yang
menampilkan batik, kerajinan tangan dan kekayaan kuliner Solo. Pameran
ini diikuti 70 stand, mengambil lokasi dari dekat Dalem Wuryaningratan
hingga Solo Center Point.
Identitas sebagai Kota Budaya sangat akrab dan melekat lama di Kota Solo.
Upaya pelestarian tentu saja menjadi kehendak seluruh warga Kota Solo.
Sebab pelestarian warisan pusaka sebagai tanda proses perubahan serta
perkembangan kota yang terjadi secara alamiah. Secara berurutan tanpa
harus kehilangan masa lalu yang dapat dijadikan cermin untuk pembangunan
masa depan. Strategi pengelolaan kota yang terarah dan bersinambung
dimaksudkan sebagai piranti lunak untuk menjalankan fungsi pengarahan
dan fungsi kontrol bagi laju pembangunan cepat tersebut.
Kawasan Ngarsapura di sepanjang Jl. Diponegoro yang menghubungkan antara citywalk Jl. Slamet Riyadi dengan Kompleks Mangkunegaran diharapkan mampu menjadi salah satu kawasan wisata, ekonomi, dan seni bagi kota Surakarta. Kawasan ini bisa menjadi pusat kegiatan baru (node) bagi aktivitas sosial, ekonomi, dan seni-budaya untuk kebutuhan masyarakat Solo.
Kawasan Ngarsapura di sepanjang Jl. Diponegoro yang menghubungkan antara citywalk Jl. Slamet Riyadi dengan Kompleks Mangkunegaran diharapkan mampu menjadi salah satu kawasan wisata, ekonomi, dan seni bagi kota Surakarta. Kawasan ini bisa menjadi pusat kegiatan baru (node) bagi aktivitas sosial, ekonomi, dan seni-budaya untuk kebutuhan masyarakat Solo.
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan rancangan tata bangunan pada suatu lingkungan/kawasan ngarsopuro yang dimaksudkan untuk mengendalikan
pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi
pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan rencana umum dan
panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalain rencana,
dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan.
RTBL akan menjadi pedoman perancangan kawasan dan arahan rancangan
bangunan serta lingkungan untuk mewujudkan kawasan yang tertata.
Selasa, 05 Juni 2012
Solo terkenal dengan banyaknya jajanan kuliner tradisional. Beberapa makanan khas Surakarta antara lain: nasi liwet, nasi timlo (racikan soun, jamur kuping, wortel, kacang kapri, kembang gayam / sosis jawa dan terakhir disiram kuah timlo), nasi gudeg (lebih manis daripada gudeg Yogyakarta), nasi gudeg cakar (gudeg dengan cakar ayam), pecel ndesa (bayam, kacang panjang, tauge dan kenikir yang direbus dan ditambah sambel pecel yang terbuat dari wijen dan disantap dengan nasi merah), cabuk rambak (ketupat yang diiris tipis-tipis dan diberi bumbu di atas setiap potongan ketupatnya kemudian ditambah karak sebagai pelengkap), bestik solo (bestik namun dengan kuah serupa dengan kuah semur, dan mengandung mustard jawa yang diolah sendiri), selat solo, bakso Solo, srabi solo, intip, tengkleng, bakpia Balong, roti mandarin toko kue Orion, sate buntel (sate daging kambing yang dagingnya dicincang dan dibuat satu adonan besar lalu dimasak), sate kere (bahannya bukan berasal dari daging namun dari tempe gembus, yaitu ampas tahu yang direbus)
Beberapa minuman khas Surakarta antara lain: wedang asle yaitu minuman hangat dengan nasi ketan, wedang dawet gempol pleret (gempol terbuat dari sejenis tepung beras, sedangkan pleret terbuat dari ketan dan gula merah), jamu beras kencur, yaitu jamu kesehatan yang berbeda dari jamu yang lain karena rasanya yang manis, dll.
Sementara itu, koridor Gladag setiap malam diubah menjadi pusat jajanan
terbesar di Kota Solo dengan nama Galabo (Gladang Langen Bogan)
Langganan:
Postingan (Atom)